Minggu, 14 September 2008

Business Intelligence

Business Intelligence
Dalam dunia bisnis yang berubah dengan sangat cepat sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan alat untuk memberikan servis yang efisien pada consumer dalam bisnis mereka. Untuk dapat tetap kompetitif, perusahaan harus menemui bahkan melebihi ekspektasi dari consumer. Perusahaan bersandar lebih pada sistem business intelligence untuk tetap berada di depan kecenderungan dan kejadian di masa datang.
Business intelligence itu sendiri adalah sebuah istilah manajemen bisnis yang berkenaan dengan aplikasi dan teknologi yang digunakan untuk mengambil, menyediakan dan menganalisa data dan informasi mengenai operasi perusahaan. Sistem business intelligence dapat membantu perusahaan untuk memiliki pengetahuan yang lebih komprehensif mengenai factor-faktor yangt mempengaruhi bisnis mereka, misalnya penjualan, produksi, operasi internal dan juga dalam pemgambilan keputusan.
Aplikasi dan teknologi business intelligence dapat memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih masuk akal, business intelligence juga dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan dengan competitor. Selain itu, business intelligence juga dapat membantu perusahaan menganalisa perubahan trend pada pasar, perubahan pada perilaku pelanggan, pilihan pelanggan, kemampuan perusahaan dan kondisi pasar. Business intelligence dapat digunakan juga untuk membantu analis dan manajer menentukan penyelesaian yang paling berpengaruh terhadap tren di pasar.
Agar sistem teknologi business intelligence dapat berjalan dengan efektif, perusahaan harus memiliki sistem computer yang aman. Selain itu, sistem business intelligence membutuhkan kapasitas data yang cukup. Penjaja business intelligence biasanya mengembangkan sistem business intelligence berbeda-beda untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dari sector yang berbeda-beda.
Dalam masa yang akan datang, informasi bisnis akan menjadi lebih demokratis dimana pengguna dari luar organisasi dapat melihat informasi pada segmen mereka untuk melihat bagaiamana perusahaan tersebut bekerja. Syarat kemampuan business intelligence juga akan meningkat sejalan dengan ekspektasi konsumen yang juga meningkat. Hal ini menuntu perusahaan untuk meningkat pada langkah yang sama atau lebih cepat untuk dapat tetap kompetitif. Business intelligence sering kali menggunakan indicator performa perusahaan (KPI) untuk menaksir keadaaan bisnis saat ini dan menentukan langkah yang akan ditempu.
Pada artikel yang didapat, dibahas penggunaan business intelligence dalam bank central. Eksekutif dan analis dari bank central mengikuti nadi keuangan negara dengan secara dekat memantau parameter kunci pada lingkungan ekonomi dan perbankan. Berdasarkan perspektif strategis, informasi dianalisa untuk mengerti perilaku jangka panjang dan hubungan antara berbagai variable ekonomi dari bunga bank. Pada tingkat operasional, indikasi perbankan, keuangan dan makroekonomi diikuti untuk menyediakan panduan untuk keputusan sehari-hari dalam kerangka kebijaksanaan pemerintah.
Bank central mengumpulkan dan menganalisa laporan dan data perbankan, ekonomi, keuangan, moneter dan aspek-aspek neraca keuangan pada dasar yang tetap dengan sumber informasi langsung ataupun melalui agen pemerintah. Bank central memainkan peran penting dalam menjaga integritas sistem dari sistem perbankan dan meluruskan pertumbuhannya pada kebijaksanaan moneter keseluruhan pada Negara. Oleh karena itu, maka bank central membutuhkan sistem pengawasan yang kuat dan efisien untuk memastikan keputusan mereka sesuai dengan ketentuan. Dalam lingkungan yang berubah, pengukuran yang tepat pada performa dan pengawasan yang efektif dari institusi ini adalah tugas yang sulit bagi pengawas dan pegaturnya. Faktor pembatas dari kebanyakan sistem adalah kesulitan untuk melihat data historis.
Bagaimanapun, tren teknologi sekarang, khususnya business intelligence dapat membantu bank central mengahadapi tantangan tersebut. Teknologi business intelligence membantu banker dengan kemampuan untuk melihat peringatan sejak dini, jadi dapat mencegah kegagalan sejak sebelumnya. Idealnya, solusi business intelligence seharusnya,
· Dapat menyiapkan ramalan persediaan menggunakan alat estimasi yang sempurna
· Menyediakan akses historis seperti halnya akses pada data saat sekarang
· Menyediakan analisis on-the-fly untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis.
· Memiliki kemampuan yang multi dimensi dengan fasilitas untuk analisis dengan fungsi-fungsinya yang saling berhubungan.
· Mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam penyebaran dan pelaporan
· Memenuhi kebutuhan laporan untuk IMF dan pemerintah
Dalam penelitian ekonomis, data yang sangat banyak biasanya diatur sekitar kerangka analisis yang mengklasifikasikan data dan membolehkan pengertian variable tidak hanya pada tingkatan terendah tetapi juga pada kesatuan yang lebih tinggi. Data yang diapat dari berbagai sumber haruslah diatur sedemikian rupa dengan menggunakan konsep kumpulan lanjutan seperti likuiditas yang bebas, analisis dapat mengerti apa yang sedang terjadi pada dunia ekonomi dan mengetahui langkah apa yang akan dibuat untuk menyesuaikannya. Pusat informasi yang diatur dengan baik dapat menyimpan informasi pada bentuk ini untuk kemudahan dan kecepatan mengakses informasi.
Sebuah dasar business intelligence yang terintegrasi dapat menolong bank central secara konstan mengevaluasi indicator performa dari sistem perbankan, dan mengawasi kesehatan sistem perbankan, posisi likuiditas dan ketaatan pada norma-norma kebijaksanaan. Solusi business intelligence dapat juga membantu analis untuk mempelajari korelasi antara pertumbuhan dari berbagai sector ekonomi dengan pertumbuhan pendapatan dari bank dalam sector ini. Analisis kunci ini dan peringatan awal dapat membantu pengatur untuk melihat bank-bank yang berbuat salah tepat pada waktunya dan memastikan kebutuhan yang saling berhubungan.






Back To Materi

Tidak ada komentar: