Senin, 15 September 2008

DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram

Data Directory tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. Data Directory berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Data Directory mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,

misalnya alamat diuraikan menjadi kota, kode pos, propinsi, dan negara.

3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan

aliran.

5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi

titik perhatian dalam entity relationship diagram.

Isi Data Directory (DD).

Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :

  1. Nama arus data.

Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka

nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang

membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu

arus data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di

DD.

  1. Alias.

Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias

perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda

untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnya bagian

pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,

sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan

persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini

mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang

berbeda.

  1. Bentuk data.

Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat digunakan untuk

mengelompokkan DD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan

sistem.

* DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar

atau formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem.

* DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak

dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang

output yang akan dihasilkan oleh sistem.

* DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar

monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar yang akan

dihasilkan oleh sistem.

* DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan

variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program.

* DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir,

laporan, dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor, variabel

dan field akan digunakan untuk merancang database.

d. Arus data.

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan

menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di DD supaya

memudahkan mencari arus data ini di DFD.

  1. Penjelasan.

Untuk tidak memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di

DD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan

tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah

tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai

tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.

  1. Periode.

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu

dicatat di DD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan

input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus

dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

  1. Volume.

Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang volumen rata-rata dan

volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya

rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan

volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini

digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan

digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat

output.

  1. Struktur data.

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di DD terdiri dari item-

item apa saja.

Simbol DD

Kebanyakan sistem, kadang-kadang elemen data terlalu kompleks untuk didefinisikan. Kekomplekkan tersebut seharusnya diuraikan melalui sejumlah elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen data yang lebih sederhana tersebut didefinisikan kembali hingga nilai dan satuan relevan dan elementer. Pendefinisian tersebut menggunakan notasi yang umum digunakan dalam menganalisa sistem dengan menggunakan sejumlah simbol, seperti berikut :

No Simbol Uraian

1 = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya

2 + Dan

3 () Opsional (boleh ada atau boleh tidak ada)

4 {} Pengulangan

5 [ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi

6 ** Komentar

7 @ Identifikasi atribut kunci

8 Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]

Sebagai contoh atribut NAMA, yang apabila dirincikan akan memiliki sejumlah atribut pendukung, yaitu : gelar, nama_awal (first_name), nama_tengah (middle_name), nama akhir (last_name).

Nama = Gelar + Nama_awal + Nama_tengah + Nama_akhir .

a. Gelar = Tuan Nyonya Nona Doktor Profesor

Nama_awal = karakter_valid

Nama_awal = karakter_valid

Nama_tengah = karakter_valid

Nama_akhir = karakter_valid

Karakter_valid = [ A-Z a-z 0-9 ' - ]

Untuk melengkapi definisi elemen data ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

a. Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi yang biasanya

dideskripsikan sebagai komentar dengan notasi **.

b. Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan lagi.

c. Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan lagi.

Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan

data

pasien, dapat didefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai

berikut;

a. Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit

* satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *

b. Tinggi = * tinggi pasien ketika mendaftar di rumah sakit

* satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *

c. Tinggi_sekarang = * satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *

d. Berat_sekarang = * satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *

e. Tanggal_lahir = * satuan : hari sejak 1 Jan 1900 ; rentang 36500 *

f. Jenis_kelamin = * nilai : [ P W ] *

Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan atau tidak perlu digunakan sebagai pilihan dari sejumlah alternatif.

Masalah alternatif pilihan merupakan hal penting, karena pemakai harus diyakinkan bahwa semua kemungkinan yang ada sudah tercakup. Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item untuk mengecek kebenaran DD tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek kelengkapan, konsistensi, dan kontradiksi melalui testing dengan sejumlah pertanyaan seperti berikut :

a. Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam DD ?.

b. Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan ?.

c. Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali ?.

d. Apakah semua notasi yang digunakan pada DD sudah dikoreksi ?.

e. Adalah elemen data dalam DD tidak menjelaskan sesuatu dalam DFD (Data Flow Diagram) atau ER (Entity Relationship). Membangun DD adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling banyak menghabiskan waktu. Tetapi DD merupakah salah satu aspek terpenting, tanpa DD yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan menjadi harapan kosong belaka.

Nama_tarian = kode_tarian + nama_tarian + asal_tarian + lama_tarian + deskripsi_tarian.

a. @Kode_tarian : kategori_tari + no_urut_tari

a.1. kategori_tari : 1{karakter}2 => [ A B .. Z ]

a.2. no_urut_tari : 1{numerik}2 => [ 000 001 ... 999 ]

b. Nama_tarian : 1{karakter}20 => [ A B .. Z ]

c. Asal_tarian : 1{karakter}15 => [ A B .. Z ]

d. Lama_tarian : jam + menit

d.1. jam : 1{numerik}1 => [ 0 1 .. 9 ]

d.2. menit : 1{numerik}2 => [ 00 01 .. 60 ]

e. Deskripsi_tarian : 1{karakter}20 => [ A B .. Z ]

Formulir pendaftaraan siswa.

Tanggal : Tgl_hari + bulan + tahun

a. Tgl_hari : 1{numerik}2 => [ 01 02 .. 31 ]

b. Bulan : 1{numerik}2 => [ 01 02 .. 12 ]

01 = "Januari"

02 = "Februari"

---

12 = "Desember"

c. Tahun : 1{numerik}4 => [ 1900 1901 1902 .. 2999 ]

Daftar Pustaka

1. HM, Jogiyanto, Analysis and Disain Sistem Informasi (Pendekatan

terstruktur), Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

2. Martin, Merle P, Analysis and Design of Business Information System,

Macmillan Publishing Company, New York, 1991.

3. Pohan, Husni Iskandar, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 1997

Back To Materi

Tidak ada komentar: